Sejarah PMII Kota Malang[1]
Bentangan sejarah PMII Cabang Kota Malang dimulai sejak tahun 1964. Tepat dimana PMII yang baru lahir empat tahun sebelum itu sedang dalam proses membentuk jati dirinya sebagai organisasi kemahasiswaan yang independen dan kukuh untuk memperjuangkan rakyat dibawah pengapnya ketiak tirani yang memebelenggu dan rakus, tiga tahun setelah itu sebuah pekikan bersejarah dari sang pembaharu, sahabat M. Zamroni terdengar membahana di murnajati, lawang Malang. Dari titik ini pulalah PMII Kota Malang mulai merangkai benang putihnya, merajut asa untuk menancapkan sejuta hentakan perjuangan di bumi Malang. tepatnya di Jl. Jaksa Agung Suprapto 10 A Celaket (kini SMA Shalahuddin), sebuah tempat suci dimana junta anak manusia memahatkan dirinya dalam tangis dan tawa, suka dan duka membela bangsa di bawah bendera kuning yang terkibar begitu gagahnya. Sahabat KH. Hasyim Muzadi (Mantan ketua PBNU dan Wantimpres Jokowi), Sahabat KH. Marzuki Mustamar ( Ketua PCNU Kota Malang), sahabat KH. Zawawi, sahabat Prof. Dr. Rofi’uddin (Rektor UM), sahabat EN Sjahid Wiyoto (Ketua PC PMII Kota Malang 1967-1968), sahabat Mi’is Kabri (Deklarator Independensi PMII) serta ribuan sahabat/i lainnya yang kini masih berdiri tegap membela tumpah darah tanah air Indonesia menjadi saksi kebrutalan rezim saat itu. Merekalah tunas-tunas awal kebesaran PMII Kota Malang yang kini telah berdiri kokoh di Jl. Mayjend Pandjaitan 164 mulai awal 90 -an.
Jl. Mayjend Pandjaitan menjadi tempat kebesaran selanjutnya menggantikan markas besar sebelumnya untuk terus melakukan perubahan-perubahan. Ini bukanlah sebuah pergantian biasa namun sejati dan pasti pergantian ini menjadi semacam penanda bahwa PMII Kota Malang tengah bermetamorfosa, sejak saat itu PMII Kota Malang mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi islam yang egaliter dan terbuka. Yaitu bersamaan dengan petisi sang khalifah periode 1991-1992 sahabat Fauzan Alfas tentang berhaknya mahasiswa putri yang tak berjilbab untuk ikut serta dalam parade perjuangan dibelakang perisai berbintang sembilan. Yang tak pelak kehadirannya menghadirkan berbagai macam pro-kontra dari kalangan alumnus bahkan didalam tubuh institusi PMII Cabang Kota Malang sendiri. Namun hal itu tak membuat salah satu penulis sejarah PMII Nusantara ini mundur dari niatnya untuk melakukan perubahan, justru dengan lantang ia mengatakan:
“Jika hanya karena itu saya dimusuhi dan dijauhi oleh Alumni dan senior saya di PMII, saya berani menghadapinya, tapi saya sangat khawatir jika PMII di musuhi dan di jauhi oleh kader-kadernya, karena di pundak merekalah masa depan PMII, termasuk mereka yang tidak berjilbab itu”[2]
Sejak itu, ribuan resonasi-resonasi jihad terlahir dari rahim gerakan PMII Kota Malang seiring dengan dentangan waktu yang terus berubah.
Perubahan-perubahan itu begitu tampak, senada dengan progresifitas anak-anak lembaga di bawah komando PC PMII Kota Malang:
- Komisariat PMII Sunan Kalijaga (berdiri sejak 1960)
- Komisariat PMII Sunan Ampel (berdiri sejak 1963)
- Komisariat PMII Unisma (berdiri sejak 1981)
- Komisariat PMII Brawijaya (berdiri sejak 1986)
- Komisariat PMII Merdeka (berdiri sejak 1988)
- Komisariat PMII UMM (berdiri sejak 1992)
- Komisariat PMII Teknologi (berdiri sejak 1995)
- Komisariat PMII Gajayana (berdiri sejak 1999)
- Komisariat PMII Country Unitri (berdiri sejak 2004)
- Komisariat PMII Ibnu Rusyd Unikama (berdiri sejak 2009)
- Komisariat PMII Asia (berdiri sejak 2009)
- Komisariat PMII Budi Utomo (berdiri sejak 2009)
- Komisariat PMII Raden Paku (berdiri sejak 2013)
- Komisariat PMII KHR. As’ad Syamsul Arifin (berdiri sejak 2015)
- Komisariat PMII Widyagama (berdiri kembali sejak 2019)
- Komisariat PMII Ken Arok Polinema (berdiri sejak 2019)
Serta puluhan kompi Rayon yg terus merangkai warna sejarah PMII Kota Malang sebagai selaksa jihad memperjuangkan kalimah tuhan sampai kiamat tiba. A lutta continua .
Nama-Nama Ketua Umum PC PMII Kota Malang[3]
- 1960-1965 Sahabat H. Abdul Karim Alwi Murtadhlo
- 1965 – 1966 Sahabat Slamet Merto
- 1966-1969 Sahabat EN Sjahid Wiyoto
- 1969-1971 Sahabat Ghafur Rahman
- 1971-1972 Sahabat Khusnan Hadi
- 1972-1974 Sahabat Mu’is Kabri (Deklarator Independensi PMII)
- 1974-1976 Sahabat Muhrim Badri
- 1976-1977 Sahabat Roisuddin
- 1977-1979 Sahabat A. Malik Bahri
- 1979-1980 Sahabat Tauhid Nor
- 1980-1983 Sahabat Drs. Suroso
- 1983-1985 Sahabat M. Rofiq
- 1985-1988 Sahabat Drs. Damanhuri
- 1988-1990 Sahabat Abdul Harits Wiryoguno
- 1990-1991 Sahabat Mas’ud Sa’id
- 1991-1992 Sahabat Fauzan Alfas
- 1992-1993 Sahabat Robikin Emhas
- 1993-1993 Sahabat Ahmad Rifa’i
- 1993-1994 Sahabat Fauzan Alfas
- 1994-1994 Sahabat Abdul Jalil
- 1994-1995 Sahabat Andry Dewanto
- 1995-1996 Sahabat Abdul Malik Haramain
- 1996-1997 Sahabat Syukron Fikri
- 1997-1998 Sahabat Badi’ Zamanil
- 1998-1999 Sahabat Hasanuddin Wahid
- 2000-2001 Sahabat Abdussalam
- 2001-2002 Sahabat Suban Salim
- 2002-2003 Sahabat Agus Khudori
- 2003-2004 Sahabat M. Khusen Yusuf
- 2004-2005 Sahabat Fauzan Fuady
- 2005-2006 Sahabat Ali Jamal
- 2006-2008 Sahabat Zaini Mustakim
- 2008-2009 Sahabat Ferry Firmansyah
- 2009-2010 Sahabat Fairouz Huda Anggasuto
- 2010-2011 Sahabat Aliful Ma’arif
- 2011-2012 Sahabat Iden Robert Ulum
- 2012-2013 Sahabat Dwi Fitri Wiyono
- 2013-2014 Sahabat Habiburrahman El-Stiffianni
- 2015-2016 Sahabat Alif Khafi Nur Naqti
- 2016-2017 Sahabat M. Faris Abdul Aziz
- 2018-2019 Sahabat Ragil Setyo Cahyono
- 2019-2021 Sahabat Sena Kogam M.N.V.I
[1] Mengingat panjangnya sejarah PMII Kota Malang, masih banyak hal yang belum tertampung dalam tulisan ini, oleh karena itu kami mohon masukan dari berbagai pihak.
[2] Fauzan Alfas, PMII Dalam simpul-simpul sejarah, Biodata Penulis.
[3] PC PMII Kota Malang, Arsip Surat keluar-masuk 1965-2013 & Video Dokumenter Sejarah PMII Kota Malang
Matematika Gerakan dan Bangsa
Matematika Gerakan dan Bangsa
Matematika Gerakan dan Bangsa