
e-Literasi – Pandemi Covid-19 membawa perubahan dalam segala aspek kehidupan: kesehatan, pendidikan, ekonomi, bahkan sosial masyarakat. Perubahan tersebut telah dibuktikan dari banyaknya riset yang membahas proses transisi digital. Dari sekian banyak fenomena transisi teknologi, satu hal pasti, kita dihadapkan 2 pilihan: “Otomasi teknologi menggantikan manusia atau kehidupan manusia yang bersanding dengan teknologi”.
Silahkan download Modul Kaderisasi di SINI.
Sebenarnya, implikasi dari fenomena saat ini telah diprediksi dan diantisipasi dengan gagasan Society 5.0, ide yang diinisiasi oleh Jepang sebagai antitesis terhadap Revolusi industri 4.0. Secara garis besar, pokok gagasan Society 5.0 mewujudkan masyarakat yang berpusat pada manusia dengan menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik. Berbeda dengan konsep Revolusi Industri 4.0 yang menghendaki otomasi dan mengurasi peran manusia, 5.0 Society lebih menekankan pada penggabungan ruang maya dan fisik, sehingga manusia dan mesin bisa berkolaborasi dalam terciptanya super smart society.
Menghadapi tantangan tersebut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi kepemudaan tentunya harus senantiasa berperan aktif mengawal proses transisi era smart people society. Menyelenggarakan berbagai forum diskusi merupakan gerakan paling sederhana untuk mewujudkannya. Namun, sebagai organisasi yang kritis dan transformatif, gerakan dan gagasan tidak boleh terhenti pada aspek retorik belaka. Implementasi kebijakan organisasi, dan penciptaan inovasi dalam mengusung transformasi organisasi juga harus direalisasikan.
Modul kaderisasi PC PMII Kota Malang merupakan sebuah bentuk ikhtiar kita bersama dalam menjaga keilmuan sekaligus alternatif solusi guna menghadapi perkembangan zaman menuju transformasi organisasi.
Setelah hampir 2 tahun dihantam pandemi, proses kaderisasi berubah drastis. Tak pernah terpikirkan sebelumnya, bagaimana proses pengkaderan bisa dilaksanakan secara luar jaringan (luring) ataupun dalam jaringan (daring). Pada kongres ke 21 di Balikpapan, terdapat perubahan mendasar pada AD/ART PMII, dimana perubahan itu harus kita sikapi dengan tanggap dan bijaksana.
Tantangan terbesar dalam menghadapi digitalisasi kaderisasi hari ini yaitu: Bagaimana efektifitas; Bagaimana dampaknya kepada organisasi; dan Bagaimana seharusnya PMII sebagai organisasi harus berbenah. Setidaknya, sebagai organisasi yang telah melewati berbagai macam era PMII harus mampu bertransformasi.
Pengembangan modul kaderisasi ini adalah upaya kita untuk merumuskan kaderisasi yang ideal bagi 20 komisariat yang ada di lingkup Kota Malang. Setiap komisariat mempunyai karakteristik yang berbeda, pun dengan kader maupun anggotanya. Harapannya, melalui modul kaderisasi ini, seluruh keragaman tersebut bisa difasilitasi dan dirumuskan bersama.
Tak ada gading yang tak retak, begitupula penyusunan modul ini. Perlu ada beberapa perbaikan dan perubahan yang harus disesuaikan.
Wakil Ketua 1 PC PMII Kota Malang
Masa Khidmat 2021 – 2022
FITRAH IZUL FALAQ
6 Responses to “Modul Kaderisasi PMII Kota Malang Hasil Workshop Tiga Bidang Tahun 2021”
15-06-2022
Kader PMIIKaderisasi Kota Malang keren. Tetap semangat, Bat..
15-06-2022
PMII NewsWow.. Mantap banget modulnya,.. Gasskeun..
15-06-2022
Aktivis PMIIKota Malang emang keren… Selalu keren kaderisasinya. Sip bgt deh
15-06-2022
Berita PMIIIWorkshopnya udah tahun lalu, publikasinya baru sekarang. Parah sih.. Ups
15-06-2022
Event PMIIITetap keren deh. Toh sudah selesai sosialisasinya. Salam pergerakan
15-06-2022
Tugu MalangPMII Kota Malang slalu bgs acaranya. Top bgt